Hambatan dalam budidaya jabon biasanya adalah hama (ulat, belalang ) karena sampai saat ini jabon bebas dari serangan penyakit. Untuk antisipasi bisa dilakukan penyemprotan pestisida hingga umur 3 bulan. Setelah itu daunnya sudah banyak hingga tidak habis bila diserang hama dan daun jabon sepertinya bukanlah makanan favorit untuk hama tersebut.
Budidaya Jabon Kebaikan Berinvestasi
Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl
Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon / albasia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:
1. Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
2. Masa produksi jabon yang singkat hanya 4 – 7 tahun
3. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
4. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok dengan semdirinya.
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.
BATANG
Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah.
PENANAMAN dan PERAWATAN
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya.
PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, sumpit, palet, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.
PELUANG INVESTASI
Menanam jabon menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan mengingat kebutuhan kayu akan terus meningkat, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang kebutuhan dan harga kayu jabon akan semakin meningkat terus.
Estimasi Hasil Agribisnis Jabon
Jabon merupakan tanaman kayu yang pada umumnya digunakan sebagai bahan baku industri plywood. Industri ini merupakan bentuk industri perkayuan yang relatif pesat pertumbuhannya.
Hal ini dikarenakan semenjak tahun 2002, sebuah organisasi internasional di bidang industri perkayuan atau International Trade of Timber Organization (ITTO)mengeluarkan persyaratan bahwa kayu-kayu tropika tidak boleh diekspor kecuali kayu tersebut diolah terlebih dahulu.
Industri perkayuan dalam bentuk plywood ini mengakibatkan permintaan akan kayu semakin tinggi. Industri kayu memiliki skema produksi yang unik, dimana arus outputnya lebih besar daripada arus inputnya. Penyediaan bahan baku yang relatif lama menjadi faktor kendalanya.
Agribisnis Jabon, berupaya menjawab tantangan industri perkayuan khususnya plywood tersebut. Kondisi ini dikarenakan usia panen tanaman jabon yang relatif singkat untuk ukuran tanaman kayu. Jabon dapat dipanen pada umur 6 s/d 7 tahun. Sehingga, tanaman jabon merupakan alternatif yang paling tepat sebagai bahan baku plywood atau industri perkayuan sejenis.
Harga pasaran untuk per-kubik kayu jabon saat ini sebesar Rp.850.000. lima tahun mendatang diperkirakan Rp 1.200.000. Sedangkan untuk usia tebang 6 s/d 7 tahun satu batangnya dapat menghasilkan rata-rata sebanyak 1,5 meter kubik. Sehingga dalam 1 batang pohon jabon tersebut dengan harga sekarang dapat menghasilkan uang Rp.1.275.000.
Tetapi jabon sesungguhnya sudah bisa dipanen sebelum usia panen diatas (3, 4 s/d 5 tahun).
Estimasi harga jabon sekarang Harga Rp 850.000 x 1,5 m3 = Rp 1.200.000 /pohon
• jarak tanam 4 x 4 meter = 625 batang pohon x Rp 1.200.000 = Rp 750.000.000
• jarak tanam 3 x 4 meter = 825 batang pohon x Rp 1.200.000 = Rp 990.000.000
• jarak tanam 3 x 3 meter = 1.000 batang pohon x Rp (2 tahap) = Rp1.030.000.000
Perkiraan Harga 5 tahun mendatang harga Rp 1.200.000 x 1,5 m3 = Rp 1.800.000/pohon
• jarak tanam 4 x 4 meter = 625 batang pohon x Rp 1.800.000 = Rp 1.125.000.000
• jarak tanam 3 x 4 meter = 825 batang pohon x Rp 1.800.000 = Rp 1.145.000.000
• jarak tanam 3 x 3 meter = 1.000 batang pohon x Rp (2 tahap) = Rp 1.185.000.000
jika asumsi harga jual pohon Jabon usia 6 - 7 tahun per-batangnya adalah harga yang paling minim di pasaran (skenario pesimis), yaitu katakanlah Rp.1.000.000,- per-batangnya, maka dalam 1 Hektarnya kita dapat menghasilkan uang sebesar.
• jarak tanam 4 x 4 meter = 625 batang pohon x Rp 1.000.000 = Rp 625.000.000
• jarak tanam 3 x 4 meter = 825 batang pohon x Rp 1.000.000 = Rp 825.000.000
• jarak tanam 3 x 3 meter = 1.000 batang pohon x Rp (2 tahap) = Rp 865.000.000
Seratus jutaan lebih pertahun merupakan hasil yang fantastis dibandingkan dengan modal yang dikeluarkan dan tanpa perawatan yang sulit.
Jabon untuk konservasi
Jabon atau dalam bahasa latinnya disebut Anthocepalus Cadamba merupakan tanaman kayu yang sebenarnya tumbuh liar di hutan. Tumbuhan ini sebenarnya dulu di tahun 1970-an sangat terkenal namun karena perkembangan eksploitasi hutan dan beralih fungsinya hutang menjadi ladang atau kebun menjadikan tanaman ini sulit ditemukan.
Tanaman Jabon merupakan tanaman yang dapat menjadi konservasi bagi tanah dan hutan karena sifatnya yang memiliki akar serabut dan banyak sekali menyerap air. Hingga berinvestasi menanam jabon otomatis ikut serta dalam pelestarian alam dan lingkungan.
Kayu Jabon Peluang Baru Agrobisnis
Peluang sector agrobisnis, berbanding sejajar dengan inovasi pelaku bisnis. Kuncinya tinggal cermat memeta segmen pasar dan membangun brand image. Dan bicara peluang baru sector agrobisnis, kini kayu jabon jadi alternative. Acuannya, selain gampang cara budidayanya, segmen pasarnya juga terbuka lebar. Bahkan, ratingnya kini nyaris setara dengan jati emas.Samsudin Sunarto, warga Plaosan, Magetan, barangkali salah satu warga yang berhasil memanfaatkan peluang pasar.Setahun terakhir ini ia bergelut di sector budidaya tanaman Jabon. Hasilnya, dua hectare untuk lahan pembibitan kayu jabon berhasil diraih. Ratusan ribu bibit tertanam di situ.
Bagaimana segmen pasarnya? Tarnyata berlimpah ruah dan boleh dibilang kecil pesaing. Dijual dengan harga Rp 5 ribu/batang, ukuran 30 – 60 cm. Dalam sehari Samsudin Sunarto mampu melempar 1500 – 3 ribu batang. Benihnya, didapat dari hasil budidaya sendiri, lewat pembenihan. Lebih, positif lagi, dari usahanya itu, Farid saat ini mampu merekrut 5 orang karyawan.
Data literature kayu jabon dikenal sebagai kayu dengan kualitas baik. Bahkan, dibanding kayu pedesaan lain, seperti durian, Jabon bernilai jual lebih tinggi. Kelebihannya, jenis kayu ini tidak bobok. Di Sumatera, harga jualnya tembus Rp 2 juta per kubik.
Usia panen, hanya sekitar 3-6 tahun, Tingkat perawatannya juga tidak sulit. Lebih, memudahkan lagi, kayu Jabon bukan termasuk kayu yang dilindungi. Maknanya, bisa ditebang dan dipasarkan bebas tanpa harus minta izin dari Perhutani.(elpos)
0 comments:
Post a Comment