- Warna kayunya kuning terang sampai putih, sangat mungkin untuk dimanfaatkan untuk industri kayu.
- Kerapatan kayu (density) 290-560 Kg/M3 pada kadar air 15%.
- Tekstur kayu bagus, berserat lurus, menghasilkan permukaan kayu yang halus, kurang mengkilat (redup) dan tidak berbau.
- Mata kayu sedikit karena percabangan kurang.
- Mudah dikeringkan, mudah dipotong dan diketam, mudah dipaku, dibor dan dilem.
- Penyusutan kayu rendah, Penyusutan radial 0,8% dan penyusutan tangensial 2,1%.
- Kelenturan modulus (Modulus Elasticity) berkisar 7,700—9,300 N/mm2.
Sifat Kayu Jabon
Sifat Fisis
- Berat jenis: 0,42 (0,29-0,56).
- Kelas Keras / kuat : III - IV.
- Kelas Awet : V.
- Penyusutan sampai kadar air 12% adalah 3,0% (R) dan 6,9 %(T).
Sifat Mekanis
- Keteguhan lentur static.
- Tegangan pada batas proporsi (kg/cm2) b 294 k 387
- Tegangan pad a batas Patah (Kg/CM) b 516 k 691
- Modulus elastisitas (1.000 Kg/Cm2 b 5,4 k 68,0
- Usaha sampai batas proporsi (kgm/dm3) b 0.3 k 0.80
- Usaha sampai batas patah (kgm/dm3) b 5.4 k 6.0
- Keteguhan Pukul: (Radial (Kgm/Dm3) b 20.2 k 22.3 dan Tangensial Kgm/dm3) b 20.6 k 24.2 dan Keteguhan tekan sejajar Tegangan Maksimum (Kg/Cm2) b 279 k 374.
- Kekerasan : Ujung (kg/cm3) b 275 k 374 dan Sisi (kg/cm2) b 239 k 268
- Keteguhan Geser : Radial(Kg/Cm2) b 36.6 k 48.4 'dan Tangensial (kg/cm2) b 46.4 k 59.1
- Keteguhan belah : Radial(Kg/Cm) b 36.2 k 36.1 dan Tangensial (kg/cm) b 55.0 k 55.1
- Keteguhan tarik tegak lurus arah : Radial (kg/cm2) b 32.6 k 25.0 dan Tangensial (kg/em2) b 38.4 k 31.4.
Sifat Kimia
- Kadar Selulosa 52,4%
- Kadar Lignin 25,4%
- Kadar Pentosan 16.2%
- Kadar Abu 0.8%
- Kadar Silika 0,1%
- Kelarutan Alkohol-benzena 4.7%
- Kelarutan Air Dingin 1.6%
- Kelarutan Air panas 3,1%
- Kelarutan NaOH1 8,4%
- Nilai Kalor 4.731 call/g
Pengolahan Kayu Jabon
Keawetan
- Kayu jabon dimasukkan ke dalam kelas awet V.
- Daya tahannya terhadap rayap kayu kering, masuk kelas II.
- Daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu, masuk kelas IV-V
- Keterawetan kayu jabon termasuk kelas sedang.
- Sebelum digunakan sebaiknya kayu jabon terlebih dahulu di sterilkan (Fumigation) agar tahan terhadap serangan jamur perusak.
Pengeringan
- Kayu jabon termasuk mudah dikeringkan dengan sedikit cacat berupa pecah dan retak ujung serta sedikit mencekung. di samping itu mudah diserang jamur biru, maka kayu jabon perlu dikeringkan secara cepat di udara terbuka
- Pengeringan alami. untuk pengeringan papan tebal 2,5 cm dari kadar air 82% sampai kadar air 14% memerlukan waktu 38 hari.
- Pengeringan dalam dapur pengering, bagan pengeringan yang dianjurkan adalah suhu 57-76,5ÂșC dengan kelembaban nisbi 70-30%.
Pengerjaan
Kayu jabon mudah digergaji. Hasil pengujian sifat pemesinan menunjukkan bahwa kayu jabon dapat dibentuk, dibuat lubang persegi dan diamplas dengan hasil baik, sedangkan penyerutan, pemboran dan pembubutan hanya memberi hasil sedang saja.
Kegunaan Kayu Jabon
- Kayu jabon dapat dibuat sebagai bahan bangunan non-konstruksi, mebeler,
- Papan.
- Cetakan beton
- Alas sepatu.
- Dapat di gunanan sebagai kontruk darurat ringan yang bersifat sementara (jangka waktu pendek) mengingat kayu jabon termasuk kelas awet IV-V yang tidak tahan terlalu lama apalagi bila di luar ruangan (kayu jabon tidak cocok untuk kontruksi bangunan permanen).
- Cocok untuk bahan baku kertas (pulp) serat pendek yang memproduksi kertas kualitas sedang, dikarenakan mempunyaisifat kimia yaitu memiliki kandungan selulosa cukup tinggi ± 52.4% dan panjang serat 1.979.
- Bahan untuk membuat batang korek api, Slet (pinsil), sumpit sebab kayu jabon ringan, serat lebih halus sehingga mudah pengejaan sewaktu di olah menggunakan mesin atau sewaktu masuk kemesin pengolahan.
- Sebagai bahan kerajinan tangan berupa hiasan atau mainan karena sifat kayu yang lunak, serat lebih halus hingga mudah dalam pengerjaaan.
- Sebagai Peti pembungkus, peti kemas atau paking box, karena mempunyai keteguhan gesek, keteguhan pukul dan cukup ringan.
- Sebagai veneer atau bahan baku kayu lapis (plywood / tripleks) karena memiliki serat yang harus, berat kayu tergolong ringan, pada umumya bentuk batang silindris sehinnga tidak bayak bahan yang terbuang sewaktu masuk mesin rotary (pengupasan) dan mempunyai tingkat keuletan sehigga veneer yang di hasilkan tidak mudah robek atau patah mengingat panjang serat cukup tinggi. Perekatan venir kayu jabon dengan urea formal dehide menghasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan standar Indonesia, Jepang dan Jerman. seperti yang di gunakan oleh perusahaan plywood di kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
0 comments:
Post a Comment