Informasi Budidaya Kayu Jabon - Harga Bibit Pohon Jabon - Harga Jual Kayu Jabon - Asumsi Biaya Budidaya Jabon - Jual Bibit Unggul Pohon Jabon - Investasi Kebun Jabon

JASA TANAM JABON dan BIBIT JABON SOSIS
Jasa tanam Jabon Rp.10.000 / Lubang Tanam, sudah termasuk bibit dan pembersihan lahan.
Menyediakan BIBIT JABON SOSIS Kwalitas Terbaik, Harga Bersaing, siap antar ketempat.
Hubungi : Bapak Faisal Ridha. +62813 770 788 89 atau +62812 697 177 8

Home » » 300 Juta Rupiah dari 1 Hektar Kebun Jabon

300 Juta Rupiah dari 1 Hektar Kebun Jabon

Written By Admin on Wednesday, April 21, 2010 | 10:02 PM


Hasan, direktur utama PT Serayu Makmur Kayuindo, produsen kayu lapis di Jakarta, mampu menghasilkan Rp.300 Juta dari 1 HA Kebun Jabon. Bukan tanpa alasan Hasan mengeluarkan angka itu. Industri kayu membutuhkan jabon Anthocephalus cadamba sebagai bahan baku vinir, kayu lapis, dan pulp. Produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, cetakan beton juga memerlukan kayu kerabat kopi itu.
Hasan mengatakan bahwa tekstur kayu jabon agak halus hingga agak kasar. Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus. Teras kayu yang berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, membuat urat-urat kayu tampak menonjol sempurna ketika dipernis. Pantas jabon cocok sebagai lapisan luar kayu lapis.
Menurut Prof Dr Ir Surdiding Ruhendi MSc dari Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, pohon layak sebagai kayu lapis antara lain bila bentuk batang silindris. Selain itu tinggi batang bebas cabang minimal 5 m, diameter batang minimal 15 cm, dan arah serat lurus. Kerapatan alias bobot jenis 0,4 – 0,7 g/cm3. Syarat lain batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, dan bebas dari cacat mata kayu. ‘Jabon sangat memenuhi kriteria itu,’ ujar guru besar teknologi perekatan kayu itu.


Ditanggung
Hasan meriset jabon sebagai bahan baku kayu lapis sejak 1999. Selain mengembangkan jabon di lahan sendiri seluas 33 ha, ia giat pula memperluas kemitraan untuk memasok kebutuhan kayu jabon. Harap mafhum, saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam. Pada masa mendatang, ‘Harga kayu jabon akan semakin meningkat. Lihat saja, banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu,’ kata Hasan.
Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 sampai 5 tahun, menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, yang terus berkembang. Dengan kemitraan, kelangsungan pasokan bahan baku agar pabrik terus berproduksi dapat terjamin. Sejak program kemitraan digulirkan pada 2006, sekarang PT Serayu menggandeng lebih dari 100 pekebun jabon. Total luas lahan mencapai 3.131 ha tersebar di 7 provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera. Biaya bibit, penanaman, perawatan, pupuk, perikatan notaris, hingga panen menjadi tanggung jawab PT Serayu. ‘Pemilik lahan hanya perlu bayar pajak bumi dan bangunan,’ kata Hasan. PT Serayu mensyaratkan pemilik lahan minimal 5.000 m2 untuk lokasi budidaya selama 4 – 5 tahun.

Hasil penjualan kayu kelak dibagi 2: PT Serayu memperoleh bagian 60%, pekebun plasma 40%. Harga jual kayu jabon disesuaikan dengan harga pasar. Meski demikian, Serayu memberi kebebasan kepada pemilik lahan untuk menjual kayu jabon ke pembeli dengan harga tertinggi.
Pemilik lahan tinggal mengajukan permohonan kerja sama ke PT Serayu Makmur Kayuindo. Setelah itu Serayu mengecek kesesuaian tanah jabon melalui uji laboratorium. Selanjutnya pemilik lahan menyiapkan fotokopi kartu tanda penduduk, kartu keluarga, dan tanda kepemilikan lahan antara lain berupa sertifikat ataupun girik. Itu sebagai syarat perjanjian di hadapan notaris.

Menurut Dr Ir Supriyanto dari SEAMEO Biotrop, jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Anggota famili Rubiaceae itu tumbuh baik di tanah aluvial di pinggir sungai dan di daerah peralihan antara rawa dan tanah kering. Bahkan di tanah gambut di Kalimantan pun, jabon dapat tumbuh baik.
Hasan menanam jabon dengan jarak 4 m x 4 m. Artinya, populasi 625 pohon/ha. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon. Hasan tetap mengizinkan budidaya tumpangsari kepada pemilik lahan. Artinya, pemilik lahan tetap dapat berkebun kacang hijau, padi rancah, atau jagung di bawah tegakan jabon. Hasil tumpangsari menjadi hak milik sepenuhnya penggarap lahan.

Emas
Muhammad Insyaf SH, pekebun mitra di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, bermitra dengan PT Serayu pada 2006. Sebanyak 10 ha lahannya ditanami jabon yang kini berumur 3 tahun berdiameter 22 cm. ‘Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi,’ tutur Insyaf.

Drs Yudha Herryawan Asnawi MM, dosen Magister Bisnis Institut Pertanian Bogor, mengatakan kemitraan itu sebagai solusi yang baik, terutama untuk lahan tidur dan lahan kritis. Yang penting jangan sampai mengkonversi lahan-lahan produktif yang kini ditanami komoditas hortikultura. Yudha mengingatkan agar calon pekebun mitra memperhitungkan kemungkinan kelebihan pasok jabon yang mengakibatkan harga jatuh. Meskipun selama ini, harga kayu cenderung naik.
Sumber: Trubus (Faiz Yajri)
Share this article :

0 comments:

 
Copyright © 2013. Kayu Jabon - All Rights Reserved
Template Design by Aceh Internet Published by www.acehinternet.com