Kalangan industri kehutanan menyikapi kondisi ini (menipisnya hasil panen kayu dari hutan), dengan melakukan aktivitas membagi-bagikan bibit pohon jenis tertentu pada warga yang tinggal di pinggir hutan. Bibit tanaman kayu yang sudah dibagikan dan hasilnya bisa dilihat saat ini adalah Jabon atau Antocephalus Cadamba, sejak tahun 2003 hingga akhir Oktober 2006 di Kalimantan Selatan sudah dibagikan pada warga sebanyak 1.130.000 bibit pohon jabon. Menurut Krishnadi Pryana (Direktur Umum PT.Hendratna Plywood) pilihannya jatuh pada jabon karena pertumbuhannya sangat cepat, diameter batang pada usia 6 tahun bisa mencapai 40 s/d 50 cm. Pendapat yang sama juga disampaikan Menteri Kehutanan MS Kaban terkait upaya pemerintah dalam mengantisipasi semakin menyusutnya ketersediaan kayu, dengan mengembangkan hutan tanaman industri dan hutan tanaman rakyat, serta kayu perkebunan. Masih terkait dengan keterpurukan industri kayu lapis, data yang dihimpun Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) hingga akhir April 2006 menunjukkan bahwa dari 128 industri yang terdaftar, 53 pabrik masih berproduksi namun dengan kapasitas produksi yang tidak maksimal, 26 pabrik berhenti sementara, 49 pabrik berhenti total.
Disarikan dari berbagai sumber: diantaranya dari harian Sinar Harapan.
KARAKTERISTIK KAYU JABON
Ciri Kayu Jabon
1. | Warna | : | putih kekuningan mirip meranti kuning, Putih semu-semu kuning muda, Kuning terang (putih krem) Kuning semu-semu gading, sawo kemerah-merahan. |
2. | Kesan Raba | : | Permukaan kayu licin, mengkilap atau agak mengkilap |
3. | Tekstur | : | agak halus sampai agak kasar, arah serat lurus kadang-kadang agak berpadu, menghasilkan permukaan kayu yang halus. tanpa terlihat seratnya |
Sifat Fisis
1. | Berat jenis | : | 0,42 (0,29-0,56). |
2. | Keras / Kuat | : | Kelas III – IV |
3. | Keawetan | : | Kelas V |
4. | Kerapatan (density) | : | 290-560 Kg/M3 pada kadar air 15%. |
KUALITAS KAYU JABON
1. Kayu tidak berbau.
2. Mata kayu sedikit, batang bebas cabang sampai 60%.
3. Tidak banyak cacat berupa pecah dan retak ujung.
4. Tidak Mudah (tidak banyak) mencekung.
5. Mudah dalam pengolahan dan Pengerjaan, hasil pengujian sifat pemesinan menunjukkan bahwa :
Ø Mudah dikeringkan
Ø Mudah dipotong
Ø Mudah diketam
Ø Mudah dipaku
Ø Mudah dibor
Ø Mudah direkatkan
Ø Mudah dibentuk
Ø Mudah diamplas dengan hasil yang sangat baik.
Ø Kulit batang mudah dikupas
6. Penyusutan kayu rendah Pada penyusutan sampai kadar air 12% adalah:
Ø penyusutan radial 3,0%,
Ø penyusutan tangensial 6,9%.
7. Keterawetan kayu jabon masuk dalam kelas sedang, sangat mungkin dimanfaatkan oleh industri kayu.
Ø kayu jabok tidak bobok oleh serangga.
Ø daya tahan terhadap rayap kayu kering, masuk kelas II.
Ø daya tahan terhadap jamur pelapuk kayu, masuk kelas IV-V.
KEGUNAAN KAYU JABON
Bahan bangunan non-konstruksi
Ø Bahan Baku Industri Furniture
Ø Bahan Interior Ruangan
Ø Papan cetakan beton
Ø Sangat cocok untuk profil dari kayu Kayu Jabon ringan, memiliki sifat kayu yang lunak dan serat lebih halus, hingga mudah dalam pengerjaaan menggunakan tangan ataupun mesin.
Sebagai kontruk untuk jangka waktu pendek jika belum dilakukan proses fungisida (kayu Jabon tidak tahan terlalu lama bila di luar ruangan karena mudah diserang jamur biru).
Kayu jabon mempunyai keteguhan gesek, keteguhan pukul dan cukup ringan, sangat cocok untuk bahan pembuatan :
Ø Peti Pembungkus, Palet, Peti Kemas atau Paking Box
Ø Alas Sepatu
Ø Kerajinan Tangan Berupa Hiasan atau Mainan
Ø Batang Korek Api, Slet / Pinsil dan Sumpit.
Kayu Jabon memiliki kandungan selulosa cukup tinggi ± 52.4%, sangat cocok sebagai bahan baku kertas/pulp serat pendek yang memproduksi kertas kualitas sedang.
Sangat cocok sebagai Veneer (bahan baku Kayu Lapis)
Ø memiliki serat yang harus, berwarna putih agak kekuningan dan berat kayu yang tergolong ringan, cocok sebagai lapisan luar kayu lapis
Ø bentuk batang silindris, sehingga tidak banyak kayu yang terbuang saat pengupasan dengan mesin rotary.
Ø mempunyai tingkat keuletan (karena seratnya yang panjang) sehingga veneer yang dihasilkan tidak mudah robek atau patah.
Ø perekatan veneer kayu jabon dengan urea formal dehide menghasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan standar Indonesia, Jepang dan Jerman. seperti yang sudah digunakan oleh perusahaan plywood di kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
PEMASARAN JABON
Seperti yang sudah di jelaskan diatas maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, namun sebagian besar petani masih merasa enggan menanam Jabon, selain karena bibit yang mahal serta belum mengetahui perawatan dan pengelolaannya dan hal pemasaran menjadi alasan paling penting mengapa petani belum bergiat menanam pohon Jabon, namun dapat dimaklumi karena hal pemasaran kayu jabon memang terlihat sulit bagi yang belum mengetahui secara penuh tentang pohon ini.
Pihak yang menerima pembelian kayu jabon :
- Tempat Penampungan Kayu (TPK) yang resmi yang dikelola oleh Departemen Kehutanan yang membeli kayu Jabon yang memiliki kepemilikan yang benar, sebagai contoh TPK di daerah Pemalang, Jawa Tengah yang memberikan harga yang sesuai dengan harga dipasaran, antara Rp.900.000 s/d Rp.1.200.000 per M3
- Perusahaan Industri Plywood sangat membutuhkan kayu hasil budidaya, imbas dari berkurangnya ketersediaan kayu alam.
- Perusahaan produsen kertas menerima pohon jabon yang di panen pada umur 2 s/d 3 tahun, tentunya harga yang didapat jauh lebih kecil dari harga penjualan pada umur optimal (umur optimal 7-8 tahun).
Di Aceh, kayu jabon di masukkan dalam kelas kayu sembarang. Harga terendah untuk papan cetakan beton dari sembarang kayu di Banda Aceh Rp.2.250.000/m3
KEUNGGULAN BUDIDAYA POHON JABON
Pertumbuhan pohon jabon yang sangat cepat
Pertumbuhan pohon jabon yang sangat cepat menjadikan masa panen yang lebih cepat pula dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya, masa panen yang lebih cepat menjadi alasan penting bagi yang memperhitungkan titik pulang pokok usaha;
Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/tahun.
Dapat dipanen/dijual pada umur 2 tahun sebagai bahan baku pulp.
Dapat dipanen sebagai bahan kayu pada umur antara 5 s/d 6 tahun (diameter kayu sudah mencapai diatas 30 cm = lingkar batang 95 Cm).
Usia panen optimal pada umur antara 7 s/d 8 tahun.
Nilai ekonomis yang tinggi
- Pemanfaatan dan kegunaan yang lebih luas dibanding kayu sengon, dibutuhkan oleh banyak industri, menjadi jaminan dari kesulitan pemasaran dan mendapatkan harga jual yang menguntungkan.
- Kebijakan pemerintah tentang pelarangan penebangan kayu dari hutan alam yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan kayu hasil budidaya. Sementara jabon tidak termasuk pohon yang dilindungi, jabon bisa ditebang dan dipasarkan tanpa harus mendapat izin dari Perhutani.
- Pemerintah menerbitkan PP No.6 Tahun 2007 tentang Hutan Tanaman Rakyat, sebagai instrument tata kelola hutan di Indonesia, diantaranya HTR Pola mandiri dimana masyarakat bebas memilih jenis tanaman, namun disarankan tanaman yang mempunyai daur pendek (umur panen 8 tahun), memiliki nilai ekonomi tinggi serta mudah dalam pemasaran.
Perawatan Jabon lebih mudah.
- Tidak dihinggapi penyakit karat tumor yang menyerang pohon sengon.
- Daunnya tidak disukai ternak.
- Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang pohon akan rontok sendiri (self pruning), membuat pohon lurus rata ke atas tidak ada benjolan (batang silinder).
- Dapat bertumbuh di berbagai jenis tanah seperti; tanah liat, tanah lempung atau pun tanah berbatu. pada ketinggian 0,1 s/d 1000 M dpl.
Jabon untuk konservasi
Jabon merupakan tanaman kayu yang sebenarnya tumbuh liar di hutan. Tanaman Jabon dapat menjadi konservasi bagi tanah dan hutan karena memiliki akar serabut yang banyak sekali menyerap air. Menanam jabon dilahan bekas penebangan adalah solusi tepat guna mengurangi dampat negatif dari eksploitasi hutan, dengan berinvestasi menanam jabon sekaligus juga sebagai bentuk kepedulian ikut serta dalam pelestarian alam dan lingkungan.
Di Kalimantan dan Sumatera jabon dipergunakan untuk permudahan alam pada areal bekas tebangan dan tempat-tempat terbuka lainnya, jabon termasuk dalam kategori tanaman perintis/ reklamasi.
ASUMSI BIAYA BUDIDAYA
LUAS LAHAN 1 HEKTAR | JARAK TANAM | |||
4 X 5 | 4 x 4 | 3 x 4 | 3 x 3 | |
JUMLAH POHON | 500 | 625 | 825 | 1000 |
LAND CLEARING (Rp) | 1,800,000 | 1,800,000 | 1,800,000 | 1,800,000 |
BIBIT @ Rp.6.000 | 3,000,000 | 3,750,000 | 4,950,000 | 6,000,000 |
PUPUK KANDANG @ Rp.6.300 | 3,150,000 | 3,937,500 | 5,197,500 | 6,300,000 |
BIAYA TANAM @ Rp.10.080 | 5,040,000 | 6,300,000 | 8,316,000 | 10,080,000 |
JUMLAH BIAYA | 12,990,000 | 15,787,500 | 20,263,500 | 24,180,000 |
Keterangan:
Ø Harga Bibit dan pupuk kandang sudah termasuk biaya angkut sampai ke lokasi.
Ø Biaya tanam sudah termasuk gali lubang + perawatan sampai umur 2 minggu.
Ø Belum termasuk biaya perawatan sampai panen, biaya perawatan sampai panen adalah tidak mutlak (hanya jika dibutuhkan perawatan). Biaya perawatan pohon dari tanam sampai usia panen 5 tahun dapat diasumsikan antara Rp.180.000 s/d Rp.200.000 perbatang.
Ø Belum termasuk biaya lahan / sewa lahan.
ASUMSI HASIL
MASA PANEN 5 TAHUN PADA LAHAN 1 HEKTAR
JARAK TANAM
|
JUMLAH POHON
|
PANEN 50 %
(BATANG)
|
VOLUME
1 BATANG (M 3 ) |
HASIL KAYU
(M3)
|
HASIL
(Rp.850 Rb/M3)
|
4 X 5
|
500
|
250
|
1,18
|
295
|
295,000,000
|
4 x 4
|
625
|
312
|
1,18
|
368
|
368,000,000
|
3 x 4
|
825
|
412
|
1,18
|
486
|
486,000,000
|
3 x 3
|
1000
|
500
|
1,18
|
590
|
590,000,000
|
Keterangan:
Ø Hasil panen diasumsikan hanya 50% dari jumlah yang ditanam.
Ø Nilai Rp.850.000/m3 adalah HARGA BELI rata-rata oleh penampung kayu di Aceh untuk kayu cetakan beton (harga rata-rata kayu sembarang di Aceh).
Ø Perhitungan volume hasil untuk 1 batang (1,18 M3) · Asumsi tinggi pohon umur 5 tahun 12 meter dan diameter batang 50 cm. · Batang yang layak jual untuk kayu cetakan beton = 50 %
Ø Asumsi Total hasil kayu adalah volume kayu layak jual perbatang x 50% jumlah pohon Ø Biaya tebang ditanggung pembeli
Informasi harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 di Jawa Tengah
Ø Middle 30-39 = Rp 1.000.000
Ø Middle 40-49 = Rp 1.100.000
Ø Middle 50 up = Rp 1.200.000
Harga diprediksi mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya kebutuhan tiap tahunnya.
KEUNTUNGAN PAKET INVESTASI YANG KAMI DITAWARKAN
INVESTASI DENGAN ASET NYATA
Investasi yang tepat bagi yang ingin berinvestasi tanah dan sekaligus berbisnis budidaya jabon, kepemilikan tanah adalah investasi yang sangat aman, harga yang meningkat, dapat diwariskan dan diperjual-belikan. Pembeli mendapatkan aset berupa tanah subur seluas 1 hektar bersertifikat Hak Milik (SHM).
LAHAN INVESTASI BERADA PADA SATU LOKASI YANG TIDAK TERPENCAR
Bagi kebanyakan investor lokasi lahan pada satu titik memiliki kelebihan daya tarik tersendiri. 60 Hektar kebun yang sudah ditanami adalah bahagain dari 3000 hektar lahan yang siap digarap yang berada pada satu lokasi yang tidak berpencar.
BIBIT POHON JABON PILIHAN
Jaminan untuk mendapatkan ketersediaan bibit jabon terbaik yang menghasilkan batang yang lurus, pertumbuhan yang cepat dan masa panen 5 tahun, maka kami bekerjasama dengan usaha pembibitan jabon di Sumatera Utara dan Jawa Tengah yang menggunakan benih unggul yang menghasilkan bibit berkualitas sangat baik.
PERAWATAN DAN PENGAMANAN
Dikerjakan oleh tenaga kerja terlatih dan berpengalaman dalam penanaman, perawatan dan pengamanan hutan di wilayah lokasi investasi. Rumah penjagaan sudah disiapkan dibeberapa titik di lokasi investasi. Setiap 3 bulan Investor mendapatkan laporan perkembangan Jabon.
JAMINAN HASIL PANEN DAN JAMINAN PENJUALAN
Volume hasil panen terjamin, per-hektar kebun minimal menghasilkan 295 M3, apabila kurang dari 295 M3 akan menjadi tanggungjawab kami untuk menambahkan kekurangannya yang berasal dari kebun yang khusus kami peruntukkan sebagai cadangan apabila hasil panen di kebun investor kurang dari 295 M3. Penjualan hasil panen terjamin, penjualan menjadi tanggungjawab kami dengan harga yang sesuai dengan harga pasar. Pemilik kebun mendapatkan 60% dari keseluruhan penjualan hasil panen, 40% untuk pihak yang memberikan jaminan untuk menutupi semua biaya operasional (perawatan, penjagaan, panen dan pemasaran).
INVESTASI YANG MENJAGA KELESTARIAN ALAM
Investasi menanam jabon sekaligus juga sebagai bentuk kepedulian ikut serta dalam pelestarian alam dan lingkungan. Jabon memiliki akar serabut yang banyak sekali menyerap dan menyimpan air. Jabon sangat cocok sebagai tanaman untuk reklamasi dan konservasi bagi tanah, sehingga tanah yg tidak produktif menjadi lahan yang subur. Hutan Jabon menyerap karbondioksida dan melepaskan oksigen ke udara. Ini adalah langkah nyata dalam mengurangi efek gas rumah kaca dan pemanasan global.
KEUNTUNGAN FINANSIAL BERKELANJUTAN
Nilai Investasi Rp. 35,000,000 / Hektar.
Lokasi Kabupaten Bireuen.
Sudah termasuk :
Ø Lahan kebun 10.000 M2.
Ø Jumlah pohon sudah tanam : 1.000 batang.
Ø Pemupukan awal.
Ø Biaya surat kepemilikan tanah.
Proyeksi Keuntungan
HASIL PANEN
|
HARGA JUAL
|
PROYEKSI KEUNTUNGAN
|
BIAYA JAGA 40%
|
KEUNTUNGAN BERSIH
| |
Minimum
|
300 m3
|
850.000/m3
|
255,000,000
|
102,000,000
|
153,000,000
|
Maximum
|
590 m3
|
950.000 / m3
|
501,500,000
|
200,600,000
|
300,900,000
|
Program investasi ini kami rancang untuk dapat menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Sangat penting bagi kami untuk mempertahankan keberlanjutan usaha investasi anda, karena dalam usaha ini mampu menyerap tenaga kerja potensial dari masyarakat disekitar lokasi, investasi yang anda tanamkan adalah keberlajutan kehidupan bagi masyarakat lainnya. Untuk itu kedepannya kami akan menerapkan manajemen resiko yang lebih optimal dalam usaha ini dengan bekerjasa dengan perusahaan asuransi guna melindungi investasi kebun anda dari kerugian akibat FLEXA (Kebakaran, Petir, Ledakan, Kejatuhan Pesawat Terbang) dan juga akibat RSMDCC (Pemberontakan, Kerusuhan Masal dan Penjarahan).
Untuk Informasi lebih jelas dan pemesanan, hubungi :
Faisal Ridha
Hp. +628 126 971 778
Harap dimaklumi sebagai bukti keseriusan dari para pemesan, kami hanya memproses yang sudah melunasi 30% dari total harga.
0 comments:
Post a Comment